Pengurus dan pimpinan kantor pusat Yayasan Bunda Hati Kudus (YBHK) berbaur bersama guru-karyawan Unit Vianney. Selasa, 16 Juni 2020, semuanya berkumpul di Aula Sekolah Vianney dengan menerapkan protokol covid-19 yang ketat. Hari itu, akan dilaksanakan serah terima jabatan (sertijab) dari pimpinan sekolah yang lama kepada pimpinan sekolah yang baru.
Seiring dengan akan berakhirnya periode kepemimpinan para pejabat lama yaitu tanggal 30 Juni 2020, maka telah dilakukan penataan kembali komposisi pimpinan sekolah di Unit Vianney. Memang tidak semua pejabat lama diganti. Ada beberapa yang masih tetap pada posisinya, tetapi ada juga yang mendapatkan penugasan baru. Sertijab diawali dengan pembacaan SK Pengangkatan Pejabat Baru oleh Bendahara Pengurus YBHK, Ibu Phan Elizabeth. Komposisi pimpinan sekolah Unit Vianney untuk periode 2020-2021 adalah:
- Kepala TK Vianney : Anastasia Ratminarsih
- Kepala SD Vianney : Ansilmus Hariyanto
- Wakil Kepala SD Vianney : Ignatius Samsudi
- Kepala SMP Vianney : Maria Goreti Suryani
- Wakil Kepala SMP Vianney : Carolina Wahyu Tri Astuti
- Kepala SMA Vianney : Antonius Winardi
- Wakil Kepala SMA Vianney : Cyprianus Pili Koli
- Koordinator Unit Vianney : Antonius Widodo
Ketua Pengurus YBHK, Drs. Hermanus Eddy Gunawan dalam pengarahannya menekankan beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dilaksanakan oleh para pejabat baru, yang akan menakhodai Sekolah Vianney. Pertama, komunikasi dan koordinasi. Komunikasi dan koordinasi, baik secara vertikal maupun horisontal harus dilakukan untuk merancang kegiatan-kegiatan dalam rangka adaptasi dan antisipasi terhadap berbagai perubahan di tengah masih maraknya pandemi covid-19. Misalnya merancang model pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang kreatif dan interaktif, standar operasional prosedur penerapan new normal di sekolah dalam masa covid-19. Kedua, tidak ada super star, yang ada hanyalah super tim. Ketiga, seorang pemimpin bukanlah bos tetapi pelayan. Dia harus selalu mempraktikan sikap proaktif melayani dalam kepemimpinannya, bukan minta dilayani seperti bos. Keempat, lebih fokus memperhatikan beberapa hal penting dalam KPI (key performance indicator) pimpinan sekolah yaitu PPDB, tunggakan keuangan, dan saldo aktivitas. Pimpinan sekolah harus fokus memperhatikan hal-hal tersebut karena merupakan nadi YBHK, nadi kita semua. Kelima, Uji Kompetensi Guru (UKG) merupakan salah satu instrumen dalam melakukan pemetaan guru. Hal ini untuk menegakan obyektivitas dan menghindari subyektivitas. Banyak hal yang digunakan sebagai parameter dalam melakukan pemetaan SDM, khususnya guru. Keenam, simplifikasi dan reformasi sistem kerja. Pimpinan sekolah harus melakukan simplifikasi dan reformasi dalam sistem kerja. Sistem kerja yang rumit harus disederhanakan, harus selektif dan fokus pada pekerjaan-pekerjaan prioritas. Harus berani memangkas hal-hal yang tidak penting dalam mempercepat proses dan sistem kerja. Ketujuh, terus belajar. Pimpinan sekolah dan guru-karyawan harus terus belajar. Belajar tanpa henti tentang banyak hal, agar mampu beradaptasi dengan berbagai tuntutan perubahan. Barang siapa berhenti belajar, maka dia juga harus siap untuk digilas oleh perubahan itu sendiri.
Acara serah terima jabatan diakhiri dengan penandatanganan Pakta Integritas oleh masing-masing pejabat baru. Pakta Integritas sebagai pernyataan atau janji kepada diri sendiri tentang komitmen untuk melaksanakan seluruh tugas, fungsi, wewenang, serta peran secara sungguh-sungguh dan bertanggung jawab. Pakta Integritas yang sudah ditandatangani, selanjutnya langsung diserahkan kepada Pengurus YBHK. Selamat untuk para pejabat baru, selamat menakhodai kapal Sekolah Vianney dalam mengarungi derasnya gelombang lautan pendidikan yang dinamis, di tengah terpaan pandemi covid-19.
Penulis: Yoakim Deko Lamablawa